
KabarAnambas.com TamjungPinang – Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau atau Kajati Kepri, Teguh Subroto, SH, MH menytaakan berkas perkara narkotika 106 kilogram sabu-sabu yang menyeret 3 warga India di Kabupaten Karimun P-21 alias lengkap.
Tiga warga India berinsial Rm, Sd dan Gv sebelumnya ditangkap karena menguasai, memiliki atau membawa tanpa izin narkotika dalam sebuah kapal ketika berada di perairan Pongkar, Kabupaten Karimun.
Ketiganya ditangkap pada tanggal 13 Juli 2024 di perairan Pongkar Kabupaten Karimun saat berlayar menggunakan kapal berbendera Singapura yang dimuat sabu seberat 106 Kg yang disembunyikan oleh para tersangka di dalam tangki bahan bakar kapal yang telah dimodifikasi.
Ketiga tersangka membawa sabu tersebut dari Malaysia atas perintah Riki (DPO/WN Malaysia) untuk dibawa dan dijual atau diedarkan ke Australia dengan upah para tersangka sebesar 100.000 Sin Dolar (sekitar 1,1 Milyar Rupiah).
Nahas, saat Kapal sedang berlayar di perairan Pongkar hendak menuju ke Surabaya, perbuatan mereka diendus oleh petugas gabungan BNN RI, BNNP Kepri dan Bea Cukai.
Tim gabungan bergerak cepat menangkap ketiganya dan mengamankan barang bukti diantaranya narkotika jenis sabu seberat 106 Kg.
Pasal yang disangkakan kepada tersangka yaitu Pasal 113 ayat (2) atau Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman pidana mati.
Tim Jaksa Penuntut Umum (Pujiarto, SH., MH dan Tim) telah meneliti berkas perkara secara cermat dan profesional sesuai ketentuan Pasal 110 dan 138 KUHAP, Jaksa Penuntut Umum berkesimpulan bahwa berkas perkara telah lengkap baik secara formil maupun materil (P-21).
“Saat ini Tim Jaksa Penuntut Umum dan Penyidik telah berkoordinasi untuk pelaksanaan serahterima tersangka dan barang bukti (tahap 2),” ucap Kajati Kepri melalui Kasi Penkum Yusnar Yusuf, SH., MH dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (8/11/2024).
Kasi Penkum Kejati Kepri menerangkan bahwa Kajati Kepri berkomitmen mendukung program pemerintah dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika.
Serta akan menindak tegas dan optimal terhadap produsen, bandar, pengedar dan pemakai narkoba sesuai hukum yang berlaku.
“Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau dalam periode Januari hingga Oktober 2024 telah menangani perkara narkotika sebanyak 183 perkara, dengan menuntut pidana mati terhadap 8 terdakwa dan menuntut pidana penjara seumur hidup terhadap 4 terdakwa,” katanya. ( Red )